Ketua
Dewan Pimpinan Cabang Pro Jokowi (DPC Projo) Kabupaten Kubu Raya, Abdul Hadi
menggelar diskusi bersama sejumlah tokoh dari lintas genarasi di Pontianak
(6/12).
Dalam
pertemuan tersebut membahas isu politik yang berkembang di Kalimantan Barat
dalam menghadapi pemilu dan pemilihan kepala daerah pada 2024 mendatang dan
peran anak muda dalam mengawal demokrasi lima tahunan ini.
Berdasarkan
Peraturan KPU RI nomor 6 Tahun 2023 setidaknya ada 65 kursi DPRD Provinsi dan
12 kursi DPR RI yang terbagi di beberapa daerah pemilihan. Sementara kursi DPRD
Kabupaten kota bervariatif. Tidak hanya itu, 12 Kabupaten-kota di Kalbar juga
akan menggelar hajatan pemilihan cagub dan cawagub, cabup dan cawabup, serta
pemilihan cawali dan cawawali.
Tahun
2024 merupakan tahun yang penuh dengan rangkain proses tahapan pileg dan
pilkada. Menurut jadwalnya, pileg dan pilpres akan dilaksanakan pada 14
Februari 2024. Sementara pilkada serentak akan dilaksanakan pada 27 November
2024.
Menyikapi
padatnya rangkaian proses demokrasi, Abdul Hadi mengajak masyarakat untuk
mengawal serta menggunakan hak suaranya sebaik mungkin agar pemilu bisa
melahirkan pemimpin-pemimpin berkualitas yang berpihak kepada rakyat.
Belajar
dari pemilu 2019 lalu, presiden dan wakil presiden yang terpilih merupakan
gabungan dari dua kekuatan besar yaitu nasionalis dan religius yaitu Jokowi dan
Maruf Amin. Strategi penggabungan dua poros itu berhasil mengalahkan pasangan
Prabowo-Sandi yang dianggap sebagai keterwakilan dari kaum nasionalis saja.
Alumnus
pesantren Jawa Timur itu juga berharap kiai-kiai jangan berdiam diri. Harus
mengambil tindakan dan ikut serta menyemarakkkan demokrasi musiman ini. Karena
politik dan agama dua entitas yang saling menguatkan.
"Kami
berharap kiai NU di Kubu Raya percaya diri mencontoh Kiai Maruf Amin, mengambil
bagian dari pesta demokrasi ini. Jadi wakil presiden saja bisa, apalagi hanya
wakil bupati Kubu Raya,"
Desas-desus
soal kiai NU bakal dipinang sebagai cawabup kian santer di tengah masyarakat
Kubu Raya. Banyak pihak yang mendukung soal duet nasionalis-religius itu
terjadi di pemilihan bupati mendatang di antaranya kader muda nahdliyin Kubu
Raya.
Sekadar
diketahui Projo sebagai basis relawan Jokowi dinakhodai Budiari yang saat ini
menjabat sebagai Menkoinfo menyatakan dukungan dan mendeklarasikan pasangan
Prabowo-Gibran sebagai calon presiden dan wakil presiden pada pilpres 2024.
Ketua
DPC Projo sekaligus tokoh muda Nahdlatul Ulama Kubu Raya itu mengimbau kepada
seluruh masyarakat Kalimantan Barat agar menjaga hubungan baik antar sesama
meskipun saat ini isu panas pilpres dan perbedaan pilihan telah menjadi
pembahasan setiap hari. Ia juga berharap masyarakat agar tidak mudah
terprovokasi dengan berita-berita hoaks yang sering muncul melalui media
sosial.
"dan
kalau mendapat berita jangan langsung di percaya tapi mesti di kroscek dulu
kevalidannya agar tak menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat"
pungkasnya.