Foto: goal.com |
Kekalahan Liverpool di kandang Arsenal dengan skor 1-3 disebabkan oleh blunder Alisson Becker dan Virgil Van Dijk. Juergen Klopp selaku manajer Liverpool menolak tuduhan kepada mereka (4/2/2024).
Ketika pemain Liverpool memasuki Stadion Emirates pada hari Minggu 4 Februari 2024, peristiwa itu terjadi ketika skor masih imbang 1-1, Gabriel Martinelli mencetak gol kedua Arsenal pada menit ke-67 setelah kesalahan blunder Alisson dan Van Dijk.
Van Dijk membuang bola dengan sangat cepat setelah mengawal Martinelli dari sebuah umpan panjang ke depan. Meskipun Alisson segera keluar dari sarangnya, dia gagal menjinakkan bola tersebut. Setelah memperoleh bola, Martinelli dengan sangat mudah memasukkan bola ke gawang Liverpool yang kosong dari bek belakang untuk menambah skor.
Menit berikutnya, setelah Ibrahima Konate diusir dari lapangan hijau disebabkan menerima kartu kuning kedua, situasi The Reds menjadi lebih buruk dari sebelumnya. Di menit terakhir waktu normal, pemain pengganti Leandro Trossard mencetak gol ketiga untuk The Gunners. Hal ini membuat tim tuan rumah semakin percaya diri dan lebih semangat untuk menambah gol berikutnya.
"Kami sangat berkembang dan semangat yang tinggi selama permainan di lapangan, di babak kedua kami memiliki momen dan kemudian kami kebobolan gol itu lagi .Itu hanya menunjukkan bahwa anak-anak adalah manusia biasa. Pada hari ini, kita benar-benar hanya manusia biasa." Ucap Klop kepada wartawan.
"Kami harus memainkan sepak bola yang lebih baik dan profesional." Ujar pelatih Liverpool tersebut. Menurut Klop secara keseluruhan, kami dapat mengakui bahwa Arsenal berhak menerima tiga poin. Situasi ini agak aneh mereka mencetak gol dan unggul dalam banyak hal ketimbang tim kami.
Usai pertandingan, Mikel Arteta mengatakan bahwa kemenangan Arsenal atas Liverpool sangat penting. Sebelumnya, statistik menyatakan bahwa Liverpool tidak pernah kalah di Premier League sejak 30 September. Mikel Arteta menyatakan bahwa kemenangan ini sangat penting karena Liverpool adalah tim yang luar biasa.