Notification

×

Iklan

Iklan

Pilpres 2024, Berikut Sikap Politik Luhut

Minggu, 04 Februari 2024 | 10.39 WIB Last Updated 2024-02-04T04:05:17Z

Gambar: kompas.com

Luhut Binsar Panjaitan yang saat ini masih menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) menyatakan sikap bahwa dia akan memilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, pada pilpres mendatang (3/2/2024).


Sikap politiknya ini disampaikan secara langsung oleh Luhut dalam unggahan vidio di akun instagramnya. Dilansir dari media sosialnya, Luhut memberikan testimoni terkait calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto. Dia mengaku sudah hampir 40 tahun kenal akrab dengan Prabowo Subianto dan pernah bekerjasama ketika dia masih berada di Kopasus.

“Tapi ingin saya sampaikan bahwa dia seorang pekerja keras dan menurut saya sangat pintar. Kecintaanya terhadap NKRI ini tidak bisa dan tidak perlu diragukan lagi. Sudah dibuktikan, itu yang penting.” Ujar Menko Marves. Opung sapaan akrabnya juga bercerita bahwa dia kenal dengan Prabowo ketika sama-sama di Pasukan Baret Merah dan pada kala itu Prabowo masih Letnan 2 sedangkan Luhut masuk Letnan 1 di Kopasus.

Terkait gibran, Luhut mengakui kenal dengan calon wakil presiden 02 Gibran Rakabuming Raka dari sejak muda. Dia tidak setuju ketika ada yang mengatakan Gibran adalah seorang anak ingusan, orang yang mengatakan seperti itu mereka adalah orang yang suka memandang sebelah mata. Menko Marves juga mengungkapkan rasa senangnya ketika Prabowo memutuskan untuk menggandeng Gibran sebagai calon wakil presidennya. Karena anggapannya Prabowo memberikan contoh yang baik untuk tidak memandang anak muda sebelah mata.

“Dan kemudian saya bilang hilirisasi seaweed, rumput laut. Tidak ada mungkin atau sedikit sekali bangsa ini yang tahu, bahwa sekarang terjadi satu perubahan yang luar biasa.” Ujarnya. Menurutnya program ini adalah bukan program untuk jangka pendek, akan tetapi program jangka menengah dan panjang. Opung berpendapat diskusi seperti ini perlu keberlanjutan dan tidak mungkin hanya selesai pada zaman Jokowi dan juga periode presiden yang akan datang.

“Bonus demografi kita itu hanya berjalan sampai 2030. Setiap tahun kita lengah, setiap tahun kita kehilangan momentum. Sehingga kita tidak bisa keluar nanti dari middle income trap, dan kita tidak bisa nanti jadi negara high income country, dan tidak bisa juga kita 10 ribu dollar per kapita, trajectory yang kami lihat untuk sampai 2030.Oleh karena itu kontinuitas menjadi kunci. Keberlanjutan menjadi kunci.” 

Perubahan harus memulai dari nol lagi dan membutuhkan waktu yang panjang. Luhut mengatakan calon presiden yang merespon positip dan ingin melanjutkan program hilirisasi ini hanyalah Prabowo Subianto. 

“Jadi saya sampaikan kesimpulan saya, kita pilih orang yang tepat menjadi presiden republik indonesia. Saya pribadi memilih Pak Prabowo. Alasan yang sederhana berkelanjutan” Pungkasnya dalam unggahan instagramnya.
×
Berita Terbaru Update