Notification

×

Iklan

Iklan

Adakan Rapat Final Checking, Jipridin Pantau Kesiapan Acara Seminar Internasional

Senin, 01 Juli 2024 | 16.47 WIB Last Updated 2024-08-04T03:45:54Z

Rapat final checking seminar Internasional "Moderasi Beragama"
di IKIP PGRI Pontianak

Pontianak- Pada Senin, 1 Juli 2024, telah dilaksanakan rapat final checking di ruang rapat IKIP PGRI Pontianak lt. 3 yang dipimpin oleh Jipridin selaku ketua panitia seminar moderasi beragama. 

Rapat dilakukan untuk mengukur dan finalisasi kesiapan acara seminar Internasional yang akan diseleggarakan di Aula Hadari Nawawi yang diinisiasi oleh IKIP PGRI Pontianak dan UNU Kalbar pada 3 Juli 2024 mendatang.


Rapat dihadiri oleh 9 orang panitia dari IKIP PGRI Pontianak dan 9 orang panitia dari UNU Kalbar. Meski tidak dihadiri oleh masing-masing rektor dari kedua perguruan tinggi tersebut, namun rapat berjalan dengan baik dan terukur.


Acara dibuka oleh ketua panitia, dan dilanjutkan penjelasan dari masing-masing seksi mengenai progres tugas dan fungsinya. Dapat disampaikan, bahwa 250 kursi peserta yang disiapkan oleh panitia, sudah terisi sesuai data yang masuk dari pendaftar per tanggal 30 Juni 2024. Mulai dari mahasiswa, dosen, dan beberapa perwakilan organisasi keagamaan yang ada di Kalbar.


Menurut Jipridin, seminar moderasi beragama ini akan menjadi tolak ukur keberhasilan kita dalam mengakomodasi acara besar dan akan disaksikan oleh banyak orang. Karenanya, maksimalkan sisa waktu yang ada sebaik mungkin.


"Acara yang akan datang ini merupakan acara akbar. Jika berhasil maka semua lima kampus seperti: Unnesa Brunei Darussalam, Unisma Malang, UNU Kalbar, IAIN Pontianak, dan IKIP PGRI Pontianak, yang mendapat pujian. Namun, jika gagal, kedua tuan rumah, IKIP dan UNU-lah yang akan menanggung getahnya. Oleh karena itu, rapat terakhir ini diperhatikan betul dan dilaksanakan sebaik dan semaksimal mungkin." Tutur wakil rektor III UNU Kalbar.


Sementara itu, rektor IKIP PGRI Pontianak mengatakan bahwa niat awal diadakannya seminar Internasional dengan tema moderasi beragama karena melihat lingkungan IKIP sendiri multikultural. bermacam suku, budaya dan agama yang berbeda-beda, baik dosen maupun mahasiswanya. Sehingga bisa saling mengenal dan belajar satu sama lain. 


"Harapannya ke depan, pemerintah daerah baik pemprov maupun pemkot dapat menyelenggarakan acara yang sama di IKIP Pontianak melalui FKUB, dll." Pungkas Muhamad Firdus, M.Pd saat dihubungi melalui telepon.


×
Berita Terbaru Update