Notification

×

Iklan

Iklan

Terulang, Kebakaran di Kubu Raya Melahap 50 Hektar Lahan

Sabtu, 27 Juli 2024 | 13.07 WIB Last Updated 2024-08-03T09:54:11Z
Foto: Kompas
Kubu Raya, 27 Juli 2024 - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kubu Raya kembali terjadi dan semakin melebar. Beberapa wilayah di kabupaten ini dilaporkan mengalami peningkatan titik api yang signifikan dalam beberapa hari terakhir.

Menurut data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), jumlah titik panas di Kalbar telah meningkat drastis sejak awal bulan ini. Cuaca yang kering dan angin kencang menjadi faktor utama yang memicu penyebaran api dengan cepat.


Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kubu Raya menghimbau masyarakat agar tidak melakukan aktivitas yang berpotensi terjadi kebakaran. “Saya Kepala Pelaksana BPBD menghimbau masyarakat kabupaten Kubu Raya untuk tidak membakar lahan dan hutan. Apabila melihat titik api atau kebakaran lahan segera melapor ke RT, desa dan kecamatan setempat untuk selanjutnya disampaikan ke BPBD Kubu Raya,” ujar Herry Purwoko.


Menurut Herry, Kubu Raya terdapat banyak lahan gambut sehingga ketika curah hujan semakin sedikit sangat memudahkan terjadinya kebakaran. “Sebenarnya di kabupaten Kubu Raya mulai tanggal 16 juni kemarin, itu sudah tidak ada hujan artinya 15 atau 16 hari sampai hari ini. Jadi mulai tanggal 19 Juli itu sudah ada titik api, tepatnya di Parit Delima Desa Punggur Kecil Kecamatan Sungai Kakap (26/7/24),” ucap Hery.


“Kalau digabungkan dengan beberapa titik sebelumnya, sampai hari ini masih ada titik apinya itu sekitaran 50-an hektar (26/7/2024), tambah Herry.


Melansir dari BPBD Kubu Raya, terdapat beberapa titik lokasi yang sudah terkena dampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla), diantaranya Desa Rasau Jaya Umum Kecamatan Rasau Jaya. Kemudian ada titik baru di Sungai Raya yakni di Parit H. Muksin, Sungai Raya Dalam dan di Desa Limbung. Kemudian Kecamatan Sungai Kakap tepatnya di Parit Delima Desa Punggur Kecil.


Herry Purwoko juga menyampaikan telah melakukan upaya pemadaman dan penyelamatan, bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk TNI, Polri, BNPB, BPBD, LHK, Manggala Agni dan masyarakat setempat. Selain itu, masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan melaporkan setiap tanda-tanda kebakaran kepada pihak berwenang agar penanganan dapat dilakukan dengan cepat dan efektif.

Dampak karhutla tidak hanya dirasakan oleh penduduk setempat, tetapi juga oleh wilayah sekitarnya. Asap tebal yang dihasilkan telah menyebar ke beberapa kota, mengganggu aktivitas sehari-hari dan mengancam kesehatan masyarakat.

Peristiwa ini menjadi catatan hitam bagi Pemerintah Kubu Raya, karena pada tahun lalu pun kebakaran hutan terjadi di wilayah Kubu Raya. Kejadian berulang ini menunjukkan betapa pentingnya perhatian dan penanganan serius terhadap masalah kebakaran hutan yang berdampak besar terhadap lingkungan dan kehidupan masyarakat setempat.

×
Berita Terbaru Update