Fahri Hamzah Wakil Ketua Umum Partai Gelora. (Dok. Sumsel Update) |
OPINI.CO, Jakarta – Akhir-akhir ini banyak dari kalangan artis hingga pelawak berbondong-bondong mulai terjun ke dunia politik. Mereka memanfaatkan popularitas mereka di dunia entertaiment sebagai senjata andalan untuk menarik simpati masyarakat.
Terkait fenomena ini, Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri
Hamzah, dalam sebuah podcast menyatakan bahwa sumber kerusakan paling fatal
dalam sistem politik Indonesia berasal dari partai politik itu sendiri. Ia menyoroti
Pilkada sekarang, menurutnya banyak partai politik yang asal mengambil calon tanpa
melalui kaderisasi partai.
"Menurut saya diantara sumber kerusakan yang paling fatal di negara kita itu adalah kerusakan partai politik. Karena partai politik itu berhenti sebagai lembaga intelektual. Dia lahir karena ada gagasan yang diperjuangkan dan para pendiri partai politik itu dalah para pemikir filsuf dalam sejarah umat manuisa," ujar Fahri dalam Malaka Podcast, (8/9/2024).
Ia bercerita tentang para pejuang dan pemikir yang ada di Indonesia
dimana mereka telah mendirikan partai politik sebagai wadah untuk mengembangkan
intelektual. "Kalau di Indonesia itu juga kan, pemikir-pemikir Sjahrir
mendirikan PSI, Natsir mendirikan Masyumi, Sukarno membuat PNI, Bung Hatta nanti
kemudian mendirikan Partai Demokrasi Islam," lanjutnya.
Selain itu, Fahri mengatakan partai politik sudah rusak karena
para elitnya tidak mengedepankan kadernya sendiri untuk ikut kontestasi. Ia menyebut
partai politik adalah raksasa pemikiran yang sekarang tradisi intelektualnya semakin
hari semakin pudar. Mereka hanya mengedepankan popularitas dan uang bukan
intelektualnya.
"Sekarang ini kayaknya partai politik itu ambruk karena
tradisi berfikirnya mulai hilang," tegas Fahri dalam podcast tersebut.
.