Airlangga Hartarto mundur dari Ketua Umum Partai Golkar sejak Sabtu, 10 Agustus 2024. (Dok. DPP Partai Golkar) |
Airlangga menyatakan bahwa pengunduran dirinya dilakukan demi memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang baru. Dalam pernyataannya, Airlangga mengucapkan basmallah sebelum mengumumkan keputusannya untuk mundur dari jabatan Ketua Umum Partai Golkar. "Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim serta atas petunjuk Tuhan Yang Maha Besar maka dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar,” ucap Airlangga.
Keputusan untuk mundur dari Ketum Golkar ini terhitung sejak Sabtu malam. Ia menyebut keputusan ini demi menjaga keutuhan partai untuk memastikan transisi pemerintahan baru berjalan dengan baik. “Pengunduran diri ini terhitung sejak semalam yaitu Sabtu, 10 Agustus 2024," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Airlangga juga menyampaikan bahwa Partai Golkar sebagai partai besar dan matang akan segera menyiapkan mekanisme organisasi sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) yang berlaku. DPP Partai Golkar, menurutnya, sudah memiliki prosedur yang jelas dalam menangani situasi seperti ini, sehingga kepemimpinan partai akan tetap solid dan terjaga.
Pernyataan Airlangga ini sontak mengejutkan banyak pihak, pasalnya di bawah kepemimpinan Airlangga Golkar sukses menambah perolehan kursi di DPR RI dan menjadi partai pemenang pada Pilpres 2024 kemarin. Airlangga telah memegang posisi sebagai Ketua Umum Partai Golkar sejak tahun 2017 dan selama kepemimpinannya, ia telah berhasil membawa Golkar sebagai partai pemenang di Pemilu 2019 dan 2024.
Meskipun belum ada pengumuman resmi mengenai siapa yang akan menggantikan Airlangga sebagai Ketua Umum Partai Golkar, spekulasi mengenai calon-calon pengganti sudah mulai beredar. Beberapa nama yang disebut-sebut berpotensi untuk menggantikan Airlangga antara lain seperti Bahlil Lahadalia, Agus Gumiwang, dan Bambang Soesatyo.