Notification

×

Iklan

Iklan

Mahfud MD Tanggapi Kisruh Nasab Ba'alawi: "Mau Habib Turunan Nabi atau Tidak Kalau Salah Dikoreksi”

Rabu, 07 Agustus 2024 | 12.03 WIB Last Updated 2024-08-10T11:51:02Z


Mahfud MD tanggapi kisruh nasab Ba'alawi (Foto: Instagram @mohmahfudmd)
OPINI.CO
- Mahfud MD, Eks Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Republik Indonesia, memberikan tanggapan tegas terkait polemik nasab atau garis keturunan Ba'alawi, yang mencuat di tengah masyarakat. Kisruh ini berawal dari perdebatan mengenai keabsahan status nasab Ba’alawi yang diklaim terputus.


Sebelumnya sempat beredar bahwa Mahfud MD membuat surat dukungan kepada Rhoma Irama untuk memperjelas terkait konflik masalah Habaib. “Saya mendukung Rhoma Irama untuk mengklarifikasi soal habib ini. Karena saya terganggu dan tersinggung terhadap perkembangan ini. Setiap saya mau tidur melihat Youtube pertengkaran Rhoma Irama, Imaduddin, Gus Abbas dengan para habaib itu luar biasa, menimbulkan pro kontra,” ujar Mahfud melansir dari podacst Terus Terang Mahfud MD.


Mahfud MD menyebut klaim keturunan Nabi tidak bisa dijadikan alasan untuk menghindari tanggung jawab atau koreksi. “Lalu saya lihat apasih masalahnya, karena saya pribadi mau habib itu turunan nabi atau tidak, kalau salah ya, kita koreksi, ndak papa,” lanjut Mahfud. 


Ia kemudian mengatakan merasa terganggu dengan klaim dari beberapa oknum habaib yang mengatakan bahwa Republik Indonesia ada karena perjuangan para habaib. “Tetapi yang lebih dari itu kemudian ternyata muncul klaim-klaim Republik Indonesia ini ada karena habib. Wali Sanga itu semuanya habib, padahal habibnya baru dateng sesudah Wali Sanga meninggal, gitu loh!. Lalu diklaim, ini keturunan habib ini. Imam Bonjol coba, dibilang itu habib Syahabuddin, itu dari mana?” tegas Mahfud.


Selain itu, Mahfud MD menjelaskan ia juga berteman baik dengan para Habaib. “Habib banyak yang bagus, saya punya Habib Quraish Syihab bagus, Habib Alwi Syihab bagus, Habib Syech saya kenal bagus, ada juga namanya Habib Ahmad bagus, Habib Abu Bakar yang saya kenal di Pasuruan bagus,” terangnya.


Mantan Menko Polhukam ini merasa tersinggung karena doktrin tak berdasar dari beberapa oknum habib membuat orang awam mudah percaya. “Habib-habib ini nih mengklaim-klaim begitu dan orang yang tidak tahu, orang awam banyak yang percaya karena ini habib yang ngomong. Rasa cinta saya kepada negara ini menjadi luntur seakan-akan ini karena habib, disitu saya tersinggung,” sambungnya. 


“Rasa cinta tanah air saya, kebanggaan kepada leluhur saya sendiri itu bangkit. Apalagi kemudian ada pemalsuan kuburan, nama kuburan biasa kemudian dibangun menjadi ini, habib ini padahal ndak jelas siapanya. Orang berziarah kesitu atas fatwa habib si A, habib si B,” tegas Mahfud MD. 


“Maksud saya, saya tidak ada urusan, habib itu ya bagian dari kita ndak papa bangsa kita juga, tapi jangan juga dibiarkan merajalela sesukanya,” pungkasnya.



×
Berita Terbaru Update