Foto bersama peserta Sekolah Desain yang diadakan oleh DEMA di Universitas Al-Qolam Malang. (Dok. Istimewa). |
Program ini berhasil menarik minat 20 mahasiswa aktif dari berbagai jurusan yang ingin meningkatkan keterampilan digital mereka. Salah satu sesi yang paling dinantikan dalam program ini adalah pemaparan dari Syaifudin Zuhri, S.Pd, seorang pemateri yang dikenal memiliki spesialisasi dalam desain digital, khususnya menggunakan platform Canva yang kini sudah didukung teknologi AI.
Dalam sesi ini, Syaifudin Zuhri memberikan penjelasan rinci tentang fitur-fitur terbaru Canva yang memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk mempercepat dan memperkaya proses desain. Syaifudin mengungkapkan bahwa kemampuan mahasiswa dalam memahami dan menggunakan AI dalam desain dapat menjadi faktor pembeda ketika mereka memasuki dunia kerja.
“Di era digital ini, keahlian dalam menggunakan AI, khususnya di platform desain seperti Canva, bukan hanya mempercepat kerja, tapi juga menghasilkan karya visual yang lebih kreatif dan inovatif. Saya berharap para mahasiswa Universitas Al-Qolam dapat melihat potensi besar yang ditawarkan oleh teknologi ini,” jelas Syaifudin di depan para peserta.
Tidak hanya teori, Syaifudin juga membimbing para peserta dalam praktik langsung, memperlihatkan cara memanfaatkan AI untuk menciptakan desain yang responsif dan menarik dalam waktu singkat. Para mahasiswa diperkenalkan dengan berbagai fitur, seperti alat otomatisasi layout, penyuntingan gambar dengan sentuhan AI, hingga kemampuan membuat template yang lebih variatif untuk berbagai keperluan konten. Mahasiswa terlihat antusias mengikuti arahan dan mencoba langsung fitur-fitur tersebut, yang sangat relevan dengan kebutuhan desain di era media sosial yang serba cepat.
Ketua DEMA UQM, Luki Adi Firmansyah, menekankan pentingnya program ini dalam mempersiapkan mahasiswa menghadapi dunia profesional yang sangat dinamis. Menurutnya, Sekolah Desain adalah salah satu program unggulan yang dirancang DEMA untuk membangun pola pikir tentang digitalisasi di kalangan mahasiswa.
"Kami ingin membekali mahasiswa dengan keterampilan yang relevan dan siap pakai di dunia kerja nanti. Era 5.0 adalah masa di mana teknologi digital berkembang sangat cepat, dan Sekolah Desain ini diharapkan menjadi awal bagi mahasiswa untuk lebih siap menghadapi tantangan tersebut," ujar Luki.
Tidak hanya berfokus pada desain, program Sekolah Desain ini juga mencakup bidang lain seperti videografi dan jurnalistik. Hal ini diharapkan dapat memperluas keterampilan peserta sehingga memiliki wawasan yang lebih holistik dalam digitalisasi. Salah satu pemateri lain, Ikbar Zakaria, memberikan pandangan tentang pentingnya kemampuan literasi teknologi bagi generasi Z.
“Generasi muda perlu ‘melek teknologi’ untuk memastikan mereka dapat menjadi penerus bangsa yang adaptif terhadap perubahan. Dengan pelatihan ini, saya harap mahasiswa semakin siap menghadapi dunia yang serba digital,” ungkap Ikbar.
Program Sekolah Desain ini menunjukkan komitmen DEMA UQM untuk mempersiapkan mahasiswa Universitas Al-Qolam agar memiliki keterampilan digital yang dibutuhkan di era industri 5.0, sekaligus membuka wawasan mereka terhadap kontribusi positif yang dapat diberikan bagi masyarakat. Melalui kegiatan ini, mahasiswa diharapkan semakin terampil dalam memanfaatkan teknologi digital, yang akan menjadi modal utama mereka di era yang penuh dengan peluang serta tantangan digitalisasi.
Penulis: Syaifudin Zuhri
Editor: Sutriyadi