Ketua IKAPMI Kalbar, Buhori, M.Pd saat mengisi sambutan di acara Haul Akbar ke-45 KH. As'ad Ismail di Wajok Hilir, Kabupaten Mempawah. (Dok. Istimewa) |
Kegiatan haul ini dihadiri oleh ribuan alumni dan simpatisan dari berbagai kabupaten/kota di Kalimantan Barat, termasuk Singkawang, Mempawah, Pontianak, Kubu Raya, Landak, dan Ketapang. Kehadiran mereka menunjukkan rasa hormat dan kecintaan yang mendalam terhadap pendiri PPMU.
Acara kali ini juga dihadiri oleh rombongan Masyayikh dari PPMU Malang yang terdiri dari lima orang, yaitu Ibu Nyai Hj. Lutfiyah, Gus Ali Mas'ud, Gus Maftuh Hidayat, Neng Fia Khuzaimatul Makkiyah, M.Pd, dan Neng Ahis. Kehadiran mereka menambah khidmat dan keberkahan acara haul ini.
Haul Akbar ke-45 ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi bagi para alumni dan simpatisan, tetapi juga sebagai momen refleksi dan penghormatan terhadap jasa-jasa pendiri PPMU yang telah memberikan kontribusi besar dalam dunia pendidikan dan keagamaan.
Dengan suksesnya acara ini, IKAPMI berharap dapat terus menjaga dan melestarikan nilai-nilai yang telah diwariskan oleh pendiri PPMU, serta memperkuat ikatan kekeluargaan di antara para alumni dan simpatisan.
Para peserta acara Haul Akbar tampak sangat terkesan dan penuh rasa syukur setelah acara selesai. Banyak dari mereka yang merasa acara ini sangat berkesan dan memberikan kesempatan untuk bertemu kembali dengan teman-teman lama serta para guru yang mereka hormati.
Beberapa peserta menyatakan bahwa acara ini tidak hanya mempererat tali silaturahmi, tetapi juga memberikan inspirasi dan semangat baru untuk terus mengamalkan ajaran-ajaran yang telah mereka pelajari di Pondok Pesantren Miftahul Ulum.
Kehadiran rombongan Masyayikh dari PPMU Malang juga menambah kebahagiaan dan keberkahan bagi para peserta.
Secara keseluruhan, suasana setelah acara dipenuhi dengan rasa kebersamaan, nostalgia, dan harapan untuk terus menjaga nilai-nilai yang telah diwariskan oleh pendiri PPMU. Banyak yang berharap acara seperti ini dapat terus dilaksanakan di masa mendatang.
Dalam sambutannya; Ketua IKAPMI Kalbar, Buhori, M.Pd menyatakan bahwa acara ini terlaksana berkat kerjasama alumni yang begitu kompak. "Semuanya atas kontribusi alumni dan simpatisan, tidak ada yang berasal dari sponsor apalagi dari calon-calon kepala daerah tertentu," tuturnya.
Ia juga menegaskan, bahwa di musim pilkada ini, IKAPMI Kalbar tidak kemana-kemana namun ada di mana-mana. Artinya, secara organisasi, IKAPMI tidak masuk dalam ranah politik praktis dengan mendukung salah satu calon tertentu, baik di tingkat Provinsi maupun kabupaten/kota. Namun secara personal, ribuan anggota dan seluruh alumni dipersilahkan menggunakan hak politik nya untuk mendukung dan memilih calon manapun, sesuai dengan visi-misinya.
Namun perlu diingat, pilihan boleh berbeda, "warna" boleh tidak sama, akan tetapi jangan sampai perbedaan tersebut menyebabkan kita semua tidak bisa duduk dan ngumpul bersama. Perlu diingat, bahwa kita memiliki guru yang sama, berasal dari pesantren yang sama, maka prinsip yang perlu dipegang adalah "al-ittihad muqaddamun 'ala il-intikhab". Persatuan lebih diutamakan dari pada pilihan politik". Tegas pria yang sedang menjalani studi doktoral di Malang ini.
KH. Abdussama, M.Si, selaku Dewan Penasehat IKAPMI Kalbar juga menambahkan bahwa Haul Akbar ini bukan hanya sekedar momen untuk reunian antar alumni, duduk bareng dan makan-makan, namun lebih dari itu, diharapkan para peserta dapat menapak tilas sejarah pendiri PPMU, dan meneladani keistikamahan, sifat dan perilaku beliau yang begitu gigih dalam mendidik dan mengasuh para santrinya, sekalipun tentu tidak bisa kita tiru secara keseluruhan", ujarnya.
Mengakhiri sambutannya, pria yang juga menjadi pengasuh Pesantren Al-Hidayah Parit Na'im ini menuturkan; "Harapan kita agar kita semua dapat diakui sebagai santri-santri nya dan dikumpulkan oleh Allah kelak di surga bersama para masyayikh kita".