Warga Desa Tasik Malaya, Kecamatan Batu Ampar sedang bermain permainan tradisional Pangkak Gasing. (Dok. Istimewa) |
Turnamen tersebut diselenggarakan untuk menjaga tali silaturahmi antar warga desa pegiat permainan tradisional. Selain itu untuk melestarikan budaya lokal yang hampir punah seiring perkembangan teknologi dan informasi.
Diketahui dalam ajang lomba tersebut diikuti oleh 28 tim se-Kubu Raya, bahkan di antaranya ada tim yang bersal dari Kabupaten Kayong Utara. Dalam 1 tim terdapat 7 orang pemain. 5 orang sebagai pemain inti dan 2 orang sebagai cadangan. Bahan gasing rata-rata terbuat dari kayu kempas yang sudah presisi. Harga per 1 gasing bisa mencapai 100 ribu dengan ukuran 35 cm.
Panitia menyiapkan lapangan yang telah di beri garis kotak. Setiap kotak lebar dan panjangnya satu meter persegi dan dibuat sebanyak 10 kotak (5 + 5) sehingga membentuk persegi panjang. Selanjutnya masing-masing tim yang telah diundi bertarung untuk menjadi pemasang dan pemangkak gasing.
Peserta dan masyarakat sangat antusias dengan adanya permainan tersebut. "Turnamen permainan tradisional pangkak gasing ini sudah kedua kalinya diselenggarakan di desa kami. Semoga dengan kegiatan ini masyarakat peduli dan menjaga warisan nenek moyang. Selain menghibur, juga memberi ruang kepada para pecinta pangkak gasing untuk mengasah kemampuan mereka." Tutur Hendra Kades Tasik Malaya.