OPINI.CO, Kubu Raya - KNPI Kubu Raya hadiri peringatan hari lahir Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 2024 di Aula Kantor Bupati Kabupaten Kubu Raya. Kegiatan tersebut diinisiasi dan dihadiri oleh beberapa perwakilan organisasi kepemudaan serta pejabat daerah. Acara tahunan ini bertujuan untuk menghidupkan lagi semangat yang sempat redup, (28/10/24).
Foto bersama KNPI Kabupaten Kubu Raya saat menghadiri acara peringatan hari lahir Sumpah Pemuda di Aula Kantor Bupati Kabupaten Kubu Raya. (Dok. Istimewa)
Sebagaimana para pemuda dahulu, KNPI Kubu Raya juga memiliki keinginan kuat untuk menyatukan keyakinan tentang tumpah darah, bangsa, dan bahasa persatuan Indonesia. Meskipun banyak pemuda berbeda suku dan agama tidak menghalangi untuk menjadi satu-kesatuan.
Di hari jadi Sumpah Pemuda yang ke 96 ini, ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten kubu Raya, Muhammad Taufiq menegaskan bahwa pada momentum yang bersejarah ini mesti menjadi renungan para pemuda dan organisasi kepemudaan (OKP) untuk terus maju dan berkembang sesuai kemapuan yang dimilikinya. Terlepas yang telah kita lakukan selama ini, sebagai pemuda apakah kita sudah maksimal atau belum.
Taufiq berharap ke depan melalui Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) bersama dua puluh tiga organisasi kepemudaan lainnya akan terus mendorong pemeritah setempat untuk memberikan ruang kepada kami untuk bergerak lebih besar lagi melalui suntikan dana hibah yang bisa kami kelola melalui internal OKP.
"Sejauh ini peran KNPI bersama pemuda mengawal negeri terutama di daerah kita Kabupaten Kubu Raya, sangat luar biasa serta para organisasi cukup antusias merealisasikan semua ide, gagasan, melalui program kerja yang nyata. Hal ini menujukan kami ingin mencerdaskan anak bangsa melalaui karya yang kreatif dan inofatif," ujar Taufik, ketua KNPI.
Adanya kegiatan semacam ini sangat membantu para pemuda untuk mengisi waktu luangnya dengan hal-hal positif. Melihat banyaknya pemuda sekarang sudah banyak yang apatis terhadap lingkungan yang disebabkan oleh perkembangan zaman yang semakin modern, sehingga persiapan pengetahuan yang positif kurang diserap oleh para pemuda.
