Notification

×

Iklan

Iklan

Protes Peternak Sapi Perah Boyolali Buang 50 Ribu Liter Susu di Tugu Patung Susu Tumpah

Minggu, 10 November 2024 | 12.23 WIB Last Updated 2024-11-10T05:23:04Z

Aksi protes peternak sapi di Boyolali usai ada kebijakan pembatasan penerimaan susu mentah oleh industri pengolahan susu (IPS).
OPINI.CO, Boyolali – Ratusan peternak sapi perah, peloper, hingga pengepul susu sapi di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, menggelar aksi protes pada Sabtu (9/11) dengan membuang susu di Tugu Patung Susu Tumpah Kota Boyolali.

 

Aksi ini dilakukan sebagai bentuk perlawanan terhadap kebijakan pembatasan penerimaan susu mentah oleh industri pengolahan susu (IPS) yang menyebabkan banyaknya susu lokal tidak dapat diserap.

 

Koordinator aksi, Sriyono Bonggol, mengungkapkan bahwa dalam aksi solidaritas ini, terdapat sekitar 50 ribu liter susu dibuang ke jalan dan digunakan untuk mandi di sekitar tugu. Tak hanya dibuang, sebagian susu juga dibagikan secara gratis kepada warga yang melintas.

 

"Total ada 50 ribu liter susu yang dibuang dalam aksi solidaritas ini. Jika dihitung dalam rupiah, nilai susu yang dibuang mencapai sekitar Rp 400 juta," ujar Sriyono saat ditemui di lokasi aksi.

 

Sriyono menambahkan, aksi ini merupakan bentuk protes terhadap kondisi yang dihadapi para peternak sapi perah di Boyolali, yang setiap hari harus menghadapi kenyataan bahwa sekitar 30 ribu liter susu mereka tidak bisa diserap oleh pabrik pengolahan karena adanya pembatasan kuota dari pihak pabrik.

 

"Setiap hari, ada 30 ribu liter susu dari Boyolali yang tak bisa diserap oleh pabrik karena kebijakan pembatasan," jelasnya.

 

Menurutnya, kebijakan pembatasan kuota tersebut membuat para peternak dan pengepul susu terpaksa menanggung kerugian besar. Dari 140 ribu liter susu yang diproduksi oleh peternak di Boyolali setiap hari, sekitar 30 ribu liter tidak terserap. Akibatnya, koperasi (KUD) dan pengepul susu harus menanggung kerugian akibat tidak terbeli oleh pabrik.

 

Para peternak dan pengepul berharap agar pemerintah dan pihak terkait segera turun tangan untuk mencari solusi atas persoalan ini. Mereka juga menuntut agar kuota susu yang diterima pabrik pengolahan diperbesar, serta adanya kebijakan yang lebih berpihak kepada peternak lokal agar kesejahteraan mereka dapat terjamin.


×
Berita Terbaru Update