Arum Budi Utami Mahasantri Ma'had Al-Jamiah Ronggowarsito UIN Raden Mas Said Surakarta. (Dok. Istimewa) |
Pada masa sekarang,
banyak pengusaha atau perintis yang dulunya kecil menjadi pengusaha besar.
Banyak di sekitar kita yang dulunya pengusaha kecil di bidang bahan makanan,
salah satunya yaitu bahan makanan yang
sering kita lihat seperti tahu. Tanpa kita sadari, bahan makanan yang simpel
bisa menjadi sumber keuntungan yang besar. Tahu sendiri terbuat dari kedelai
yang cara membuatnya harus melalui
berbagai macam proses.
Nah, Salah satu pabrik tahu yang
cukup terkenal ramai yang berlokasi
di daerah Klaten jawa Tengah. Pabrik
ini dulunya bermula dengan skala kecil dan jumlah produksi sedikit. Sekarang pabrik tersebut dapat memproduksi
hampir 3 ton kedelai setiap harinya. Tentunya tidak mudah untuk mencapai hal
tersebut, butuh proses yang sangat panjang. Sudah pasti hal tersebut akan
berdampak pada teknologi yang digunakan juga. Teknolog sangat mempengaruhi
kehidupan, baik dalam kehidupan sehari hari ataupun dunia kerja. Apalagi dalam
dunia kerja semakin maju dan semakin berkembang maka pasti akan diiringi dengan
teknologi yang semakin canggih juga karena untuk efektifitas segala prosesnya.
Membahas masalah
teknologi canggih, pabrik ini juga menerapkan hal tersebut dengan yang awalnya
menggunakan bahan bakar kayu bakar dan sekarang berubah menggunakan Boiler. Di
samping lebih efektif dan efisien dengan mempercepat prosesnya menggunakan boiler
juga ramah lingkungan. Semakin besar maka semakin banyak pula produksi tahunya.
Bayangkan saja jika tetap menggunakan bahan bakar kayu bakar, pasti tidak akan
efektif dan malah akan menghambat proses produksi karena mulai membludaknya
pesanan tahu. Tidak hanya alat yang memasak tahu saja yang semakin canggih
tetapi semua alat dalam proses pembuatan tahu juga semakin maju dan canggih.
Untuk mendapatkan
kedelai saja pabrik tersebut harus mengimpor kedelai dari Amerika karena disini
tidak ada yang bisa mencukupi kedelai sebanyak hampir 3 ton setiap harinya.
Produksi Tahu ini mulai berkembang hingga keluar kota, ada juga yang disalurkan
ke beberapa pasar, ada juga yang diambil ditempat dan ada juga ke beberapa
rumah sakit setiap harinya. Berubahnya
penggunaan alat untuk memasak yang awalnya sederhana menggunakan kayu bakar
menjadi lebih canggih menggunakan alat boiler bukan berarti merubah rasa dan
kualitas dari pabrik dan tahu itu sendiri. Pabrik tersebut tetap mempertahankan
rasa dan kualitasnya.
Penggunaan boiler
yang juga ramah lingkungan. Alat untuk menggilingpun ikut berkembang. Dalam
sebuah pabrik tahu pasti ada yang namanya limbah, nah untuk menimalisir
pencemaran lingkungan pabrik ini menyalurkan limbah ke arah tempat yang sudah
disiapkan, berbentuk seperti petak sawah. Limbah akan disalurkan kesana yang
didalamnya sudah ada cacing sutra yang akan memakan limbah tersebut. Sehingga
yang awalnya keruh menjadi jernih.
Nah, dari situ kita dapat ambil
sedikit pelajaran bahwa kita harus memanfaatkan teknologi yang canggih dengan
bijak. Sama halnya yang telah dilakukan pabrik tersebut. Contohnya bagaimana
kita berhasil dalam dunia bekerja, tetapi juga tidak merugikan orang lain dan
jangan sampai merugikan lingkungan sekitarnya. Apalagi pekerjaannya memiliki
sebuah pabrik yang dimana pabrik itu menghasilkan limbah (sampah).
Walaupun kita
menggunakan teknologi yang canggih, pasti teknologi tersebut memiliki kelebihan
dan kekurangannya. Tinggal kita sendiri bagaimana caranya membuat kekurangan
itu menjadi sebuah kelebihan atau bisa menjadi sebuah keuntungan. Keuntungan
tidak hanya berupa materi tetapi juga bisa berupa sesuatu hal yang berguna atau
bermanfaat bagi kita(manusia) atau lingkungan sekitar (alam). Contohya yang
dilakukan oleh pabrik tersebut yaitu agar tidak mencemari lingkungan di
sekitarnya.
*Oleh: Arum Budi Utami Mahasantri Ma'had Al-Jamiah Ronggowarsito UIN Raden Mas Said Surakarta
*Tulisan opini sepenuhnya tanggung jawab penulis, tidak menjadi tanggung jawab redaksi opini.co
*Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang diterima apabila tidak sesuai dengan filosofi opini.co