![]() |
Wesil Arisih Mahasiswa Pascasarjana Universitas Al-Qolam Malang Jawa Timur. (Dok. Wesil) |
Hampir seluruh perguruan tinggi yang ada di Indonesia telah menggunakan
teknologi dalam pelayanan konsumenya baik yang berhubungan dengan tugas maupun
administrasi. Sebab faktor pelayanan menjadi komponen penting untuk
keberlangsungan eksistensi lembaganya, sehingga mahasiswa yang terlibat bisa
merasakan kepuasan yang maksimal. Misalnya pelayanan admindtrasi perkuliahan di Universitas
Al-Qolam Malang yang dikenal dengan SIAKAD (Admindtrasi Informasi Akademik), hal ini bukan untuk mempersulit mahasiswa justru malah mempermudah dalam pelayanan. Begitu juga di Pondok Pesantren Raudlatul Ulum
1 Malang, dalam merawat pendataan santri dari tahun ke tahun dan pelayanan
adminidtrasi menggunakan SIMATREN (Sistem Informasi Pesantren). Adanya system seperti ini bisa memudahkan komunikasi, adminitrasi,
dan pemantauan wali santri terhadap anaknya yang masih ada di pesantren. Jika teknologi mengambil alih lantas apa yang
menjadi sisa untuk manusia?
Mungkin benar, teknologi bisa menggantikan berbagai aktivitas yang
berhubungan dengan manusia. Namun, disisi lain kemajuan teknologi mempunyai
kelemahan dan kekurangan yang tidak bisa menggantikan manusia. Salah satu
contohnya adalah tidak ada nilai yang bermakna, semakin pesat perkembangan
teknologi akibatnya bisa merubah cara pandang manusia dalam memahami nilai
kehidupan. Dimana sebelum adanya teknologi, manusia menjadi sumber kebanggaan
dan kepuasan dan sekarang digantikan oleh sistem teknologi. Sehingga manusia
selalu bergantung kepada teknologi, menggangkap teknologi bisa menghadapi
persoalan yang dialami menusia. Mereka tidak sadar semakin disuguhkan teknologi semakin hilang esensi sebagai makhluk hidup yang berjuang dan
berkreasi.
Tanpa kita sadari bahwa tegnologi telah berevolusi sacara signifikan di tengah
kehidupan manusia. Mulai dari komunikasi dan otomatisasi suatu pekerjaan, namun
tidak sepenuhnya teknologi bisa menggantikan semua peran manusia. Salah satunya
kreatifitas, empati, dan upaya untuk menumbuhkan hubungan emosional yang kuat
tetap membutuhkan tenaga manusia. Teknologi hanya sebagai asisten atau alat yang
tidak memeiliki kesadaran, perasaan, nilai moral, dan tidak bisa memahami makna
secara konstekstual yang mendalam dari kehidupan nyata. Oleh kareana itu,
eksistensi manusia tetap menjadi penentu utama dalam penggunaan teknologi. Seperti halnya SIAKAD dan SIMANTREN bisa membantu efisiensi waktu dan tenaga, akan tetapi pengambilan keputusan masih membutuhkan sentuhan manusia yang
bijaksana.
Banyak orang biasa menjadi artis terkenal secara dadakan usai mengapload vidio
mereka di social media seperti youtube dan tiktok. Bahkan tidak hanya itu, teknologi
juga bisa digunakan untuk memperoleh teman baru atau bahkan mencari jodoh.
sungguh kita dihadapan secara sadar tidak bisa dilakukan oleh orang-orang pada masa
lampau. Perkembangan teknologi patut kita akui sangat membantu dalam
menjalankan tugas sehari-hari, namun dibalik itu, ada resiko dan tantangan jika
kita terlalu bergantung padanya seperti kehilangan kewajiban dan terkikisnya hubungan
yang harmoni.
Sebagai makhluk sosial tidak bisa lepas total dari perkembangan teknologi
agar tidak ketingalan informasi dan ilmu pengatahuan. Pada hakikatnya dampak positif
dan negatifnya teknologi pada saat ini bisa dilihat dari bagaimana manusia itu
sendiri menggunakanya. Jika dianalogikan sebagai alat pisau, maka ada dua sudut
pandang yang berbeda. Pertama nilai positif, jika digunakan untuk memotong
sayuran. Kedua
nilai negatif, jika digunakan melukai orang lain. Maka kita harus waspada dan perlu mempertimbangkan terlebih dahulu sebelum menggunaan teknologi.
Jika menggunakan teknologi sesuai dengan kebutuhan maka akan memperoleh
keuntungan bagi diri sendiri dan orang lain. Diantara keuntungan penggunaan
teknologi ialah;
Pertama, teknologi akan menjanjikan perubahan di tengah masyarakat. Teknologi pasti
mengubah cara aktivitas keseharian manusia misalnya, adanya televisi di rumah akan menumbuhkan agenda baru. Menggunakan handphone bisa untuk belajar
ilmu pengetahuan dari youtube, atau mengembangkan aktivitas pekerjaan rumah
seperti mencari tutorial cara membuat ayam rendang yang enak atau cara
mengatasi laktop yang eror tanpa harus pergi ke tempat servis.
Kedua, teknologi menjanjikan popularitas, manusia dari latar
belakang yang peling rendah sekalipun juga bisa eksis
tampil di dunia maya melalui internet. Dengan hanya modal kamera bisa memposting hasil gambar dan video di berbagai platform media yang kita miliki. Tidak hanya orang
terdekat yang bisa menonton tapi orang yang ada di belahan dunia juga bisa
menyaksikan hasil video kita.
Ketiga, teknologi juga bisa meningkatkan produktivitas, perusahan yang
besar tidak menutup kemungkinan pasti ada bantuan dari teknologi dalam
meningkatkan produktivitas, dari pada harus menggunakan tenaga manual yang
sangat mengurangi efisiensi waktu. Teknologi juga bisa dijadikan sebagai alat
untuk mengontrol perusahan dan mengevaluasi kinerja mereka. Biasanya
perusahaan menggunakan teknologi finger print atau sistem
presensi dangan memanfaatkan sidik jari agar dapat mengatahui tingkat kehadiran
karyawan yang telibat di dalamnya.
*) Kolom opini.co menerima tulisan opini atau karya sastra untuk umum. Panjang naskah opini maksimal 750 kata.
*) Sertakan: riwayat hidup singkat, nama akun medsos, beserta foto cakep, dan nomor telepon yang bisa dihubungi.
*)Naskah dikirim ke alamat e-mail soearamedianasional@gmail.com.
*)Tulisan opini sepenuhnya tanggung jawab penulis, tidak menjadi tanggung jawab redaksi opini.co.
*)Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang diterima apabila tidak sesuai dengan filosofi opini.co.