Peserta Diskusi Strategis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Malang. (Dok. Syaifuddin) |
Diskusi diawali dengan pengenalan mendalam mengenai GMNI. Pemateri menegaskan bahwa GMNI tidak sekadar organisasi mahasiswa, tetapi juga wadah yang mengintegrasikan pengembangan keterampilan, relasi, dan pola pikir kritis. “Keunikan GMNI terletak pada ideologinya, yaitu Marhaenisme, sebuah ideologi orisinal hasil pemikiran Bung Karno. Ideologi ini menjadi landasan fundamental dalam setiap gerakan organisasi,” jelas pemateri.
Salah satu poin penting yang dibahas adalah komitmen GMNI terhadap prinsip kesetaraan tanpa adanya senioritas. “Tidak adanya senioritas di GMNI membuka ruang bagi setiap anggota untuk memberikan kritik, berdiskusi, dan berkembang tanpa batasan hierarki. Hal ini menciptakan lingkungan yang kondusif untuk belajar dan berinovasi,” lanjutnya.
Kegiatan ini juga memperkenalkan berbagai program unggulan GMNI yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan anggotanya. Di antaranya adalah kelas filsafat untuk melatih pemikiran kritis, kelas jurnalistik yang telah menghasilkan berbagai publikasi ilmiah, serta kelas kepenulisan yang telah sukses menerbitkan tiga buku. Selain itu, GMNI juga memiliki kelas Sarinah yang berfokus pada kajian isu-isu perempuan, sebagai wujud komitmen terhadap kesetaraan gender.
GMNI Universitas Kepanjen (UK) juga menegaskan hubungan strategisnya dengan GMNI Universitas Al-Qolam Malang melalui kolaborasi aktif dalam berbagai program pengembangan. Sinergi ini diharapkan mampu memperluas dampak positif gerakan dan memperkuat jejaring antaranggota.
Diskusi ini menjadi momentum penting bagi GMNI untuk menegaskan perannya sebagai ruang strategis bagi mahasiswa dalam melahirkan ide, aksi, dan perjuangan nyata demi kemajuan bangsa.
Pewarta : Syaifudin Zuhri, S.Pd