Himatika Institut Ahmad Dahlan Probolinggo. (Dok. Istimewa) |
Setelah pembacaan Al-Qur'an penuh khidmat oleh mahasiswa
yang dipandu ketua pelaksana Riqqi Quluby, acara dilanjutkan dengan sambutan
dari Ririn Wahyu Ningsih Ketua Himatika Institut Ahmad Dahlan Probolinggo, yang
menyampaikan pentingnya menggabungkan ilmu pengetahuan dan spiritualitas.
"Sebagai mahasiswa tadris matematika, kita perlu memahami bahwa Al-Qur'an
tidak hanya memberi petunjuk hidup, tetapi juga mengandung banyak rahasia
ilmiah yang bisa kita eksplorasi untuk memperdalam ilmu pengetahuan,"
ujarnya.
Yang tak kalah menarik adalah tausiyah yang
disampaikan oleh Nur Wiji Sholikin, M.Pd. selaku Ketua Program Studi Tadris
Matematika Institut Ahmad Dahlan Probolinggo, yang membahas tentang hubungan
antara matematika dan kebesaran Allah SWT dalam menciptakan alam semesta beserta
isinya. Dalam tausiyahnya, beliau menekankan bahwa matematika bukan hanya sekedar
angka atau rumus, tetapi juga merupakan sarana untuk menyadarkan kita akan
keagungan ciptaan Allah SWT.
Nur Wiji Sholikin, M.Pd. memulai tausiyahnya dengan
menjelaskan bagaimana matematika bisa membantu memahami keteraturan dan
keindahan alam semesta yang diciptakan Allah SWT. "Setiap bagian dari alam
semesta ini, mulai dari langit hingga bumi, dari makro hingga mikro,
menunjukkan keteraturan dan keindahan yang luar biasa. Hal ini adalah tanda
kebesaran Allah yang sangat nyata. Matematika, sebagai alat ilmiah, membantu
kita untuk menyadari dan mempelajari struktur serta pola-pola yang ada dalam
ciptaan-Nya," kata beliau.
Beliau kemudian melanjutkan dengan memberikan contoh
konsep perkalian yang terkandung dalam hadits Riwayat At-Tirmidzi.
Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa membaca satu
huruf dari Kitab Allah (Al-Qur'an), maka baginya satu kebaikan, dan satu
kebaikan dilipatgandakan menjadi sepuluh kebaikan semisalnya. Aku tidak
mengatakan الم satu huruf akan tetapi Alif satu huruf,
Laam satu huruf dan Miim satu huruf.” (HR. At-Tirmidzi)
Selain konsep perkalian, beliau juga memberikan contoh
cara mengajarkan konsep himpunan menggunakan surat An-Nur ayat 45.
وَٱللَّهُ خَلَقَ
كُلَّ دَآبَّةٍ مِّن مَّآءٍ ۖ فَمِنْهُم مَّن يَمْشِى عَلَىٰ بَطْنِهِۦ
وَمِنْهُم مَّن يَمْشِى عَلَىٰ رِجْلَيْنِ وَمِنْهُم مَّن يَمْشِى عَلَىٰٓ
أَرْبَعٍ ۚ يَخْلُقُ ٱللَّهُ مَا يَشَآءُ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ
قَدِيرٌ
Artinya: Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan
dari air, maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan
sebagian berjalan dengan dua kaki sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan
empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Maha
Kuasa atas segala sesuatu. (QS. AN-Nur: 45)
"Materi Matematika, khususnya konsep himpunan, dapat
diajarkan dengan cara yang sangat relevan dan mendalam melalui ayat-ayat
Al-Qur'an. Salah satunya adalah surah An-Nur ayat 45 yang menyebutkan berbagai
jenis hewan yang berjalan menggunakan cara yang berbeda-beda. Ada hewan yang
berjalan dengan perutnya, dengan dua kaki, dan dengan empat kaki. Kandungan
ayat tersebut bisa kita hubungkan dengan konsep himpunan dalam matematika.
Misalnya, kita dapat mengajarkan tentang himpunan hewan yang berjalan dengan
perutnya, himpunan hewan yang berjalan dengan dua kaki, dan himpunan hewan yang
berjalan dengan empat kaki.“ Jelasnya.
Di akhir tausiyahnya, Nur Wiji Sholikin, M.Pd. mengajak
seluruh mahasiswa untuk selalu memperdalam ilmu, tidak hanya dalam bidang
akademik, tetapi juga dalam memahami ayat-ayat Allah yang ada di Al-Qur'an dan
alam semesta. "Matematika adalah salah satu alat yang diberikan Allah
untuk memudahkan kita dalam beribadah dan memahami ciptaan-Nya. Melalui
pemahaman ini, kita dapat memperkuat iman dan rasa syukur kita kepada Allah SWT,"
tutupnya.
Acara Khotmil Qur'an ini diakhiri dengan doa bersama
memohon agar seluruh mahasiswa diberkahi dengan ilmu yang bermanfaat dan
menjadikan Al-Qur'an sebagai pedoman hidup yang dapat menguatkan iman.
Dengan suksesnya acara ini, diharapkan Himatika dapat
terus mengadakan kegiatan yang menghubungkan ilmu pengetahuan dengan
nilai-nilai spiritual, dan menjadi wadah untuk memperdalam pemahaman mahasiswa tentang
kebesaran Allah dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam matematika. (tdm)