Notification

×

Iklan

Iklan

Jadikan Buku Teman Setia di Setiap Suasana

Rabu, 01 Januari 2025 | 10.25 WIB Last Updated 2025-01-01T03:34:20Z

Anggun Fitri Rahmadani Mahasiswi Ilmu Al-Qura'an dan Tafsir IAIN Pontianak. (Dok. Istimewa)                                                                                                                
OPINI.CO, PONTIANAK - Saya selalu merasa bahwa buku adalah salah satu hal terbaik yang ada dalam hidup. Ada sesuatu yang istimewa saat membuka halaman pertama sebuah buku, seperti memulai petualangan yang penuh kejutan. Tidak peduli apakah itu novel fiksi, biografi, atau buku pengembangan diri, membaca selalu memberi saya pengalaman baru yang tidak pernah terasa membosankan.


Bagi saya, membaca buku adalah cara untuk keluar sejenak dari rutinitas. Ketika hari terasa berat, buku bisa menjadi pelarian yang menyenangkan. Dengan membaca, saya bisa berimajinasi, pergi ke tempat-tempat baru, dan bahkan mengalami hidup dari sudut pandang yang berbeda. Buku membawa saya ke dunia yang tidak bisa dijangkau oleh kaki, tetapi bisa dicapai oleh pikiran. Ada juga kepuasan tersendiri saat menyelesaikan sebuah buku.


Rasanya seperti menutup babak dalam hidup saya, dengan membawa pelajaran atau cerita baru yang bisa saya pikirkan. Setiap buku yang selesai dibaca meninggalkan kesan, bahkan jika itu hanya sekadar hiburan ringan. Ketika saya merasa sendirian atau butuh waktu untuk diri sendiri, buku adalah pelarian terbaik.


Buku tidak pernah menghakimi atau membuat saya merasa canggung. Saya bisa membaca kapan saja, tanpa tekanan untuk "melakukan sesuatu yang produktif." Bahkan, membaca justru memberi saya ruang untuk merenung dan memahami banyak hal.


Ada momen-momen tertentu di mana buku benar-benar terasa seperti teman. Misalnya, saat sedang menunggu di tempat yang membosankan, buku bisa membuat waktu terasa lebih cepat berlalu. Atau ketika saya sedang galau, membaca cerita yang relevan sering kali memberikan rasa tenang atau bahkan solusi atas apa yang saya rasakan


Namun, saya tidak akan bohong-kadang membaca buku juga terasa berat. Ada hari-hari di mana otak saya terlalu lelah untuk memproses kata-kata. Kadang, godaan untuk membuka ponsel dan scrolling media sosial lebih kuat daripada keinginan untuk membaca. Tapi di situlah saya belajar bahwa membaca tidak perlu dipaksakan.


Saya mencoba untuk tidak menjadikan membaca sebagai beban. Jika satu buku terasa membosankan, saya tidak ragu untuk berhenti dan mencari buku lain yang lebih menarik. Membaca harus menjadi sesuatu yang dinikmati, bukan kewajiban.


Ada banyak buku yang telah meninggalkan kesan mendalam dalam hidup saya. Kadang, satu kalimat dari sebuah buku bisa membekas di hati saya selama bertahun-tahun. Misalnya, novel yang menggambarkan perjuangan hidup seseorang sering membuat saya lebih menghargai apa yang saya miliki. Atau buku pengembangan diri yang membuka perspektif baru tentang cara menghadapi masalah.


Bahkan, buku-buku fiksi yang dianggap "ringan" pun tidak kalah berpengaruh. Dari sana, saya belajar tentang emosi manusia, hubungan, dan cara pandang yang beragam. Setiap cerita memberi pelajaran tersendiri, bahkan yang tidak saya sadari saat pertama kali membacanya.


Banyak orang bilang mereka tidak punya waktu untuk membaca, tapi menurut saya itu hanya masalah prioritas. Saya pun sibuk, tapi saya mencoba untuk menyelipkan waktu membaca di sela-sela kegiatan. Kadang sebelum tidur, kadang saat menunggu sesuatu, atau bahkan di akhir pekan saat tidak ada agenda lain.


Buku digital juga membantu saya membaca lebih sering. Dengan e-book di ponsel, saya bisa membaca kapan saja tanpa harus membawa buku fisik. Tapi tetap saja, ada rasa berbeda ketika memegang buku fisik dan membalik halamannya. Aroma kertas, sentuhan halaman, semuanya menambah pengalaman membaca.


Membaca buku bagi saya adalah kebutuhan sekaligus hiburan. Buku adalah teman yang setia, yang selalu ada di saat saya membutuhkannya. Melalui buku, saya belajar banyak hal, baik tentang dunia maupun tentang diri saya sendiri.


Tidak semua orang suka membaca, dan itu tidak apa-apa. Tapi bagi saya, buku adalah bagian penting dari hidup yang membuat hari-hari saya lebih berwarna. Dan selama masih ada cerita yang menunggu untuk ditemukan, saya tahu bahwa saya tidak akan pernah kehabisan alasan untuk terus membaca.


*Oleh: Anggun Fitri Rahmadani Mahasiswi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir IAIN Pontianak


*Tulisan opini sepenuhnya tanggung jawab penulis, tidak menjadi tanggung jawab redaksi opini.co


*Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang diterima apabila tidak sesuai dengan filosofi opini.co 


×
Berita Terbaru Update