Notification

×

Iklan

Iklan

Jangan Minder Masuk Kampus Swasta, Sukses Tidak Dijamin Kampus Manapun!

Minggu, 26 Januari 2025 | 16.37 WIB Last Updated 2025-01-26T09:38:20Z

Alvenita Putri Aulia Program Studi S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Surabaya. (Dok. Alvenita Putri)
OPINI.CO, SURABAYA - Kuliah adalah salah satu impian banyak lulusan Sekolah Menengah Atas, namun banyak juga yang memilih untuk tidak lanjut kuliah karena faktor ekonomi yang terbatas dan lainnya. Ribuan calon mahasiswa berbondong-bondong untuk mendaftar di kampus negri pada pilihan pertama karena memang kuota yang dibuka oleh kampus negri terbatas tiap tahunnya, hal ini menjadi salah satu faktor naiknya ‘gengsi’ bagi mereka yang biasanya lulus di salah satu PTN. Terutama jika lolos di Top 3, akan dipandang ‘hebat’ oleh kebanyakan masyarakat, tak salah karena memang banyaknya pesaing yang mereka sisihkan demi mendapatkan satu kursi impian mereka.


Ada banyak perselisihan seputar mahasiswa kampus swasta, termasuk rasa takut, kurang percaya diri, dan bahkan malu dikritik karena belajar di kampus swasta. Padahal setiap PTS dan PTN memiliki keunggulan dan kehebatannya masing-masing, pada hakikatnya sekolah dimana pun sama saja, yaitu sama-sama untuk memperdalam ilmu, meningkatkan skill, menambah relasi, dan juga pengalaman. Oleh karena itu pada dasarnya kuliah bukan tentang kampus negri ataupun swasta, melainkan tentang seberapa besar dedikasi, kemampuan, dan integritas yang dapat dikembangkan selama kuliah.

 

Saya pernah membaca sebuah quote di sosmed kira-kira begini isinya “kuliah dimanapun sama saja tergantung orangnya” mungkin sebagian orang tidak setuju dengan statement tersebut, namun menurut saya ada benarnya karena ‘emas dimanapun akan tetap jadi emas’ dengan  self improvement, kita dapat memaksimalkan potensi yang kita miliki. Meskipun institusi pendidikan memiliki peran penting dalam menyediakan sumber daya dan lingkungan belajar yang kondusif. Pada akhirnya, keberhasilan seseorang sangat bergantung pada bagaimana individu tersebut memanfaatkan kesempatan yang ada.

 

Dikutip dari website id.quora.com dengan pertanyaan ‘Apakah masuk kuliah swasta adalah sebuah kegagalan?’ dan jawaban dari beliau Jones Dangari mantan Fire Engineering  yakni “Menurut saya masuk kuliah univ swasta bukan kegagalan, gak masalah masuk universitas tidak terkenal yang penting ente belajar secara tekun dan semangat, sehingga mencapai nilai maksimum karena syarat masuk kerja zaman sekarang semua lembaga negara, BUMN, Perbankan, Perusahaan Swasta berpatokan IPK minimal 3,3 yang boleh ikut seleksi dalam penerimaan pegawai. Kenapa mereka mematok seperti itu karena menurut info dari komunitas HRD bahwa mereka yang memiliki IPK3 (minimal) pasti memiliki etos belajar tinggi sehingga saat mereka diterima bekerja kebiasaan mereka akan ikut terbawa saat sudah diterima bekerja sehingga mampu memberikan kontribusi etos kerja tinggi demi kemajuan perusahaan. Contoh anak saya (wanita) alumni univ swasta saat mau ikut seleksi di PwC (pricewatherhousecoopers) cerita ke aku, saingan dia rata-rata alumni luar negri (master) dari berbagai perguruan tinggi di LN, Aku cuman beri motivasi bahwa yang menentukan rizki seseorang itu adalah Allah SWT (dia bisa melebarkan dan juga menyempitkan kepada siapa yang dikehendaki-Nya) kalau memang milik pasti lolos seleksi jadi jangan kalah sebelum perang. Keluar pengumuman lolos alhamdulillah anakku berhasil LOLOS dan DITERIMA.

 

Dari kutipan tersebut pastinya dapat menjadikan kita lebih terbuka tentang pemikiran kampus swasta, juga membangun semangat dalam belajar dan mengupgrade diri, karena setiap tantangan adalah peluang untuk tumbuh, mari jadikan setiap kesulitan sebagai batu loncatan untuk meraih kesuksesan yang lebih tinggi. Saat ini aku juga sedang kuliah di kampus swasta, jalan demi jalan sudah ku lewati dengan penuh perjuangan, banyak kegagalan yang sudah terlewatkan, rasanya kegagalan dan penolakan sudah menjadi makanan sehari-hari, namun dengan kegagalan tersebut menjadikan ku lebih kuat. Ketika awal kuliah aku selalu berpikir bahwa yang aku dapatkan tidak selalu sama seperti apa yang ku rencanakan, namun ternyata aku salah, dari kampus ini aku bisa mendapatkan banyak hal yang sebelumnya belum pernah terpikirkan, yang belum tentu bisa aku dapatkan ketika aku masuk kampus negri.

 

Dapat diambil kesimpulan bahwa sukses tidak dijamin kampus manapun, tetapi dari diri kita sendiri bagaimana kita bisa self improvment. Seperti kata pepatah “The only person you are destined to become is the person you decide to be”, dengan usaha yang konsisten dan semangat belajar yang tinggi, kita dapat mencapai segala hal yang kita inginkan. Final motivation “Jangan pernah menilai masa depan seseorang berdasarkan situasi mereka saat ini, waktu memiliki kekuatan untuk mengubah batubara hitam menjadi berlian yang berkilau. Entah seindah apa di ujung sana, yang jelas kita masih di perjalanan”.


*) Kolom opini.co menerima tulisan opini atau karya sastra untuk umum. Panjang naskah opini maksimal 750 kata.


*) Sertakan: riwayat hidup singkat, nama akun medsos, beserta foto cakep, dan nomor telepon yang bisa dihubungi.


*)Naskah dikirim ke alamat e-mail soearamedianasional@gmail.com


*)Tulisan opini sepenuhnya tanggung jawab penulis, tidak menjadi tanggung jawab redaksi opini.co


*)Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang diterima apabila tidak sesuai dengan filosofi opini.co

×
Berita Terbaru Update