Notification

×

Iklan

Iklan

Lebih Baik Menikah di Usia Dini atau Tetap Menjomblo Sampai Waktunya Tiba?

Rabu, 15 Januari 2025 | 15.26 WIB Last Updated 2025-01-15T08:30:37Z

Mia Kultsum Safitri Mahasiswi Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta. (Dok. Mia)
OPINI.CO, SURAKARTA - Sekarang ini kita seringkali melihat konten atau berita tentang pernikahan dini. Padahal, di dalam sebuah pernikahan pastinya kita harus mempunyai persiapan yang matang, entah itu secara fisik, mental, maupun finansial. Namun, mengapa saat ini remaja banyak sekali yang mengambil keputusan untuk menikah dini daripada terus-terusan mengejar ilmu sebanyak mungkin sembari menyandang status “Jomblo”?

 

Dewasa ini, sering kita melihat konten yang berisi tentang pelaksanaan pernikahan pada usia dini. Contohnya FYP dari aplikasi TikTok, dalam aplikasi ini seringkali kita melihat konten tentang pernikahan dan hal ini membuat sebagian remaja merasa iri dan ingin sekali untuk mengikutinya. Banyak juga komentar pro dan kontra dari pernikahan dini ini. Salah satu contoh pro dari pernikahan dini yaitu menghindari zina dan juga bisa memenuhi hawa nafsunya. Padahal, nafsu dalam diri sendiri bisa dilawan dengan cara mendalami ilmu terus menerus agar kita menjadi lebih siap dalam menghadapi kehidupan selanjutnya. 

 

Sedangkan komentar kontra yang disampaikan netizen ini beragam, diantaranya yaitu pembahasan tentang ketidaksiapan pengantin dalam menghadapi kehidupan rumah tangganya nanti, menanyakan alasan mengapa mereka memilih menikah daripada mengejar pendidikan tinggi, menanyakan kondisi perempuan jika nantinya ia hamil di usia yang belum sesuai, dan lain sebagainya. Banyak sekali kekhawatiran yang terjadi dari pernikahan dini ini dikarenakan orang dewasa yang sudah menjalankan kehidupan pernikahan merasa hal ini sangat disayangkan dikarenakan mereka tidak dapat merasakan masa mudanya dalam jangka waktu yang lama.

 

Islam memang tidak melarang pelaksanaan pernikahan dini ini, karena menikah merupakan ibadah dan ini merupakan kewajiban semua umatnya. Menikah juga dapat menghindari kita dari perbuatan zina, baik itu zina mata maupun zina hati. Namun, mengapa remaja tidak bisa menghindari perbuatan zina ini? Dan juga, bukan hanya agama Islam saja yang melarang zina, melainkan beberapa agama di Indonesia juga memiliki dalil yang menjelaskan tentang larangan melakukan perbuatan zina. Dan Islam memiliki larangan ini terdapat dalam Surah Al-Isra ayat 32:

 

وَلَا تَقْرَبُوا۟ ٱلزِّنَىٰٓ ۖ إِنَّهُۥ كَانَ فَٰحِشَةً وَسَآءَ سَبِيلًا

Artinya : “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.”

 

Zaman sekarang banyak sekali lontaran bagi orang yang tidak memiliki pasangan. Jika mereka menegur sedikit saja, maka ia dianggap si paling sok suci. Padahal tujuan orang tersebut memberitahu dikarenakan ia sangat peduli dengannya. Ia tidak mau melihat hal ini sampai menjerumusnya dan mengakibatkan ia menjadi melakukan hal di luar nalar. Mengapa pacaran ini masih tetap dinormalisasikan? 

 

Kita sebagai manusia pasti memiliki rasa saling suka satu sama lain dikarenakan mempunyai hawa nafsu. Namun, hawa nafsu ini bisa kita kendalikan dengan berbagai cara, salah satunya dengan terus beribadah dan mengejar pendidikan setinggi mungkin agar hawa nafsu ini tidak dapat menjerumuskan kita kepada hal yang buruk. Bagi saya, menahan hawa nafsu ini sangat mudah karena kita melakukan hal ini setiap saat dan pasti akan selalu terlindungi dari godaan yang membuat kita akan melakukan hal itu. 

 

Setelah membahas tentang zina, pertanyaan yang akan muncul setelahnya yaitu “lebih baik menikah di usia dini atau tetap menjomblo sampai waktunya tepat?” Menurut saya, sekarang pertanyaan ini jawabannya tergantung dari masing-masing individu yang melihat dari sudut pandang berbeda. Jika memang tidak menginginkan mengejar pendidikan sampai dewasa, maka jalan terbaiknya yaitu menikah agar kita terhindar dari perbuatan zina ini. Lalu, kalau kita memang masih menginginkan menikmati masa muda dan merasa pendidikan tinggi ini harus dikejar demi cita-cita diri sendiri dan juga kebahagiaan dalam hidup, maka jalankan hal ini dengan baik dan selalu mengingat Allah Yang Maha Kuasa agar kita selalu terlindungi dari zina ini, karena kita memiliki tujuan yang baik, maka Allah pun akan memberi kita hasil yang terbaik juga.


*) Kolom opini.co menerima tulisan opini atau karya sastra untuk umum. Panjang naskah opini maksimal 750 kata.


*) Sertakan: riwayat hidup singkat, nama akun medsos, beserta foto cakep, dan nomor telepon yang bisa dihubungi. Naskah dikirim ke alamat e-mail: soearamedianasional@gmail.com


*)Tulisan opini sepenuhnya tanggung jawab penulis, tidak menjadi tanggung jawab redaksi opini.co


*)Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang diterima apabila tidak sesuai dengan filosofi opini.co

 


×
Berita Terbaru Update