Kampung Teluk Lerang Desa Kuala Mandor A, Kecamatan Kuala Mandor B. (Foto Istimewa) |
Banjir ini diduga dipicu oleh
intensitas hujan tinggi yang mengguyur wilayah tersebut dalam beberapa hari
terakhir. Selain itu, kondisi geografis desa yang berada di dataran rendah
mengakibatkan genangan air sulit untuk surut. Sejumlah warga mengaku kesulitan
beraktivitas akibat air masuk ke dalam rumah.
Salah seorang warga Teluk Lerang, Zulkifli mengatakan bahwa banjir kali ini termasuk yang paling parah dalam beberapa tahun terakhir. “Biasanya air cepat surut, tapi sekarang sudah hampir seminggu masih tergenang. Kami kesulitan untuk keluar rumah karena jalan juga terendam,” ujarnya.
Beberapa warga lainnya terpaksa
menggunakan perahu kecil untuk berpindah tempat. Selain itu, anak-anak pun
tidak bisa pergi ke sekolah karena akses jalan yang terputus akibat genangan
air yang cukup dalam.
Zulkifli mengatakan bantuan dari pemerintah
masih belum sampai ke kampungnya. Ia berharap agar pemerintah memberikan perhatian
khusus karena bantuan yang tersalurkan masih belum merata.
“Di kampung Teluk Lerang masih belum
dapat bantuan, ada bantuan dari pemerintah tapi belum merata, masih sebagian di
kampung ujung,” kata Zulkifli
Zulkifli berharap pemerintah dapat
memberikan solusi jangka panjang agar banjir tidak terus berulang setiap musim
hujan. “Kami butuh perbaikan drainase dan solusi agar air tidak meluap seperti
ini lagi,” ujar Zulkifli.
Hingga berita ini diturunkan, warga
masih menunggu surutnya banjir agar dapat kembali beraktivitas seperti biasa.