Sabtu 5 Apr 2025

Notification

×
Sabtu, 5 Apr 2025

Iklan

Iklan

Kekuasaan Dinasti Abbasiyah dalam Sejarah Peradaban Islam

Sabtu, 22 Maret 2025 | 19.56 WIB Last Updated 2025-03-23T06:53:16Z

Nafisa Qanita Mahasiswa UIN Raden Mas Said Surakarta. (Dok. Nafisa)
OPINI.CO, SURAKARTA -
Sejarah tak luput dengan pembahasan mengenai tokoh dan berbagai aspek kehidupan manusia. Contohnya seperti sistem keagamaan. Agama islam memiliki sejarah yang panjang dan penuh dengan perkembangan yang signifikan dengan dimulainya masa kerasulan Nabi Muhammad SAW. Tercatat dalam sejarah,  peradaban dalam agama islam memiliki banyak tokoh hebat yang memimpin umat islam untuk mengembangkan dan memajukan agama setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW. Umat islam dipimpin oleh para khalifah dengan sistem pemerintahan yang berbeda-beda. Mulai dari sistem pemerintahan khulafaur Rasyidin yang mana hubungan antar agama dan negara tetap berjalan beriringan dan tetap erat. Hubungan antara agama dan negara berubah secara signifikan pada masa pemerintahan selanjutnya yaitu pada masa dinasti.

 

Setiap dinasti yang memimpin memiliki sistem politik yang berbeda-beda. Penyebabnya yaitu kondisi ekonomi, sosial, interaksi antar bangsa, dan perbedaan zaman yang signifikan. Salah satu dinasti yang terkenal dan memiliki pengaruh besar dalam sejarah islam yaitu dinasti Abbasiyah, puncak kejayaan dan keemasan peradaban islam. Dinasti ini didirikan oleh Abdullah Al-Saffah Ibn Muhammad Ibn Ali Ibn Abdullah Ibn Al-Abbas yang dilahirkan di Humaimah tahun 104H. Pembagian kelas dalam masyarakat dalam dinasti Abbasiyah tidak seperti dulu tetapi berdasarkan jabatan (Aminullah, 2016). Kekuasaan dinasti Abbasiyah ini berjalan dari tahun 132H - 656H atau 750M - 1258M dengan dibagi menjadi 5 periode. 

 

Periode pertama yaitu pengaruh Persia pertama yang berjalan dari tahun 132H - 232H atau 750M - 847M. Periode ini menekankan pembinaan peradaban dan kebudayaan islam. Khalifah yang memimpin periode ini, yaitu Abu Al-Abbas, Abu Ja’far bin Mansur, Al-Mahdi, Al-Hadi, Harun Ar-Rasyid, Al-Amin, Al-Ma’mun, Al-Mu’tasim, dan Al-Watsiq. Masa ini adalah masa kejayaan dinasti Abbasiyah (Hakiki, 2012).

 

Periode kedua yaitu pengaruh Turki pertama yang berjalan dari tahun 232H - 334H atau 847M - 945M. Periode ini terdapat persaingan antara militer Baghdad dan Samarra. Khalifah yang memimpin periode ini, yaitu Al-Mutawakkil, Al-Muntasir, Al-Musta’in, Al-Mu’taz, Al-Muhtadi, Al-Mu’tamid, Al-Mu’tadhid, Al-Muktafi, Al-Muqtadir, Al-Qahir, Ar-Radhi, dan Al-Muttaqi (Hakiki, 2012). 

 

Periode ketiga, yaitu periode pada kekuasaan dinasti Buwaih atau pengaruh Persia kedua yang berjalan dari tahun 334H - 447H atau 945M - 1055M. Jabatan kekuasaan pada periode ini dipegang secara de facto oleh bani Buwaihi sebanyak sebelas tokoh, yaitu dengan di awali Ahmad Mu’izz Ad-Daulah pada tahun 945M, dan di akhiri oleh Malik Ar-Rahim pada tahun 1084M - 1055M. Terdapat pula 5 khalifah pada masa dominasi yaitu Al-Muktafi, Al-Muti, At-Tai, Al-Qadir, dan Al-Qaim (Hakiki, 2012). 

 

Periode keempat, yaitu periode pada kekuasaan dinasti bani Saljuk dalam pengaruh Turki dua yang berjalan dari tahun 447H - 590H atau 1055M - 1194M. Periode ini diawali dengan adanya suku Saljuk yang mengambil alih pemerintahan dan mengontrol ke khalifahan Abbasiyah. Pemuka suku Saljuk dibagi menjadi tiga bagian sesuai tempat domisilinya, yaitu berdomisili di Baghdad, Ibukota Abbasiyah, dan Iran. Terdapat pula dua belas khalifah Abbasiyah, yaitu Al-Qaim, Al-Muqtadi, Al-Mustazir, Al-Mustarsyid, Ar-Rasyid, Al-Muqtafi, Al-Mustanjid, Al-Mustadi, An-Nasir, Az-Zahir, Al-Mustansir, dan Al-Musta’sim (Hakiki, 2012)

 

Periode kelima dan terakhir, yaitu sejarah peradaban islam mendekati masa kemunduran dimulai pada tahun 590H - 656H atau 1194M - 1258M (Aminullah, 2016). Tahun 656 H inilah dinasti Abbasiyah runtuh ketika Mongol menyerang Baghdad di bawah pimpinan Hulagu Khan yang menyebabkan kehancuran besar dan mengakhiri kekuasaan Abbasiyah di Baghdad (Aminullah, 2016).

 

Kemunduran dinasti Abbasiyah terdapat beberapa faktor di belakangnya, yang pertama yaitu adanya sistem perbudakan yang mempertinggi pengaruh bangsa Persia dan Turki. Mereka merasa negara adalah milik mereka sehingga terjadinya persaingan antar bangsa. Kedua, yaitu menyempitnya daerah kekuasaan Abbasiyah dan para pejabat yang melakukan korupsi sehingga menyebabkan terjadinya penurunan ekonomi. Ketiga, yaitu konflik agama yang terjadi karena perbedaan agama dan sesama agama yang terjadi di dalam agama islam. Terakhir, yaitu terjadinya perang salib dengan tujuan memperebutkan kota Yerusalem (Hakiki, 2012).


Lain sisi, terdapat banyak pencapaian yang telah bani Abbasiyah lakukan demi kemajuan agama islam. Di antaranya, yaitu perkembangan ilmu pengetahuan seperti ilmu kedokteran, matematika, astronomi, kimia, farmasi, geografi, dan filsafat, perkembangan ilmu agama seperti ilmu hadist, tasawuf, dan tafsir, dan mendirikan lembaga pendidikan seperti madrasah dan perpustakaan (Wangi, 2023).

 

Perkembangan ilmu pengetahuan yang dicapai diawali dengan penerjemahan beberapa naskah asing berbahasa yunani ke dalam bahasa arab (Wangi, 2023). Dinasti Abbasiyah memperkuat institusi agama, mendirikan lembaga pendidikan seperti madrasah, dan mendukung ulama dalam mengembangkan fiqih (Surono, et.al, 2024). Dinasti yang berkuasa selama lebih dari lima abad dan merupakan masa keemasan peradaban islam. Pencapaian yang digapai dinasti ini berupa ilmu pengetahuan, tempat pendidikan, agama, dan lain sebagainya. Namun, permasalahan yang terjadi baik masalah internal maupun eksternal akhirnya menyebabkan kemunduran kekuasaan dinasti ini.


*)Kolom opini.co menerima tulisan opini atau karya sastra untuk umum. Panjang naskah opini maksimal 750 kata.


*)Sertakan riwayat hidup singkat, nama akun medsos, beserta foto cakep, dan nomor telepon yang bisa dihubungi.


*)Naskah dikirim ke alamat e-mail soearamedianasional@gmail.com.


*)Tulisan opini sepenuhnya tanggung jawab penulis, tidak menjadi tanggung jawab redaksi opini.co.


*)Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang diterima apabila tidak sesuai dengan filosofi opini.co.

 

×
Berita Terbaru Update