![]() |
Nafisa Qanita Mahasiswa UIN Raden Mas Said Surakarta. (Dok. Nafisa) |
Setiap dinasti yang
memimpin memiliki sistem politik yang berbeda-beda. Penyebabnya yaitu kondisi
ekonomi, sosial, interaksi antar bangsa, dan perbedaan zaman yang signifikan.
Salah satu dinasti yang terkenal dan memiliki pengaruh besar dalam sejarah
islam yaitu dinasti Abbasiyah, puncak kejayaan dan keemasan peradaban islam.
Dinasti ini didirikan oleh Abdullah Al-Saffah Ibn Muhammad Ibn Ali Ibn Abdullah
Ibn Al-Abbas yang dilahirkan di Humaimah tahun 104H. Pembagian kelas dalam masyarakat dalam dinasti Abbasiyah tidak
seperti dulu tetapi berdasarkan jabatan (Aminullah, 2016). Kekuasaan dinasti Abbasiyah ini berjalan dari
tahun 132H - 656H atau 750M - 1258M dengan dibagi menjadi 5 periode.
Periode pertama yaitu
pengaruh Persia pertama yang berjalan dari tahun 132H - 232H atau 750M - 847M.
Periode ini menekankan pembinaan peradaban dan kebudayaan islam. Khalifah yang
memimpin periode ini, yaitu Abu Al-Abbas, Abu Ja’far bin Mansur, Al-Mahdi,
Al-Hadi, Harun Ar-Rasyid, Al-Amin, Al-Ma’mun, Al-Mu’tasim, dan Al-Watsiq. Masa
ini adalah masa kejayaan dinasti Abbasiyah
(Hakiki, 2012).
Periode kedua yaitu
pengaruh Turki pertama yang berjalan dari tahun 232H - 334H atau 847M - 945M.
Periode ini terdapat persaingan antara militer Baghdad dan Samarra. Khalifah
yang memimpin periode ini, yaitu Al-Mutawakkil, Al-Muntasir, Al-Musta’in,
Al-Mu’taz, Al-Muhtadi, Al-Mu’tamid, Al-Mu’tadhid, Al-Muktafi, Al-Muqtadir, Al-Qahir,
Ar-Radhi, dan Al-Muttaqi (Hakiki, 2012).
Periode ketiga, yaitu
periode pada kekuasaan dinasti Buwaih atau pengaruh Persia kedua yang berjalan
dari tahun 334H - 447H atau 945M - 1055M. Jabatan kekuasaan pada periode ini
dipegang secara de facto oleh bani Buwaihi sebanyak sebelas tokoh, yaitu dengan
di awali Ahmad Mu’izz Ad-Daulah pada tahun 945M, dan di akhiri oleh Malik Ar-Rahim pada tahun
1084M - 1055M. Terdapat pula 5 khalifah pada masa dominasi yaitu Al-Muktafi,
Al-Muti, At-Tai, Al-Qadir, dan Al-Qaim (Hakiki, 2012).
Periode keempat, yaitu
periode pada kekuasaan dinasti bani Saljuk dalam pengaruh Turki dua yang
berjalan dari tahun 447H - 590H atau 1055M - 1194M. Periode ini diawali dengan
adanya suku Saljuk yang mengambil alih pemerintahan dan mengontrol ke
khalifahan Abbasiyah. Pemuka suku Saljuk dibagi menjadi tiga bagian sesuai
tempat domisilinya, yaitu berdomisili di Baghdad, Ibukota Abbasiyah, dan Iran.
Terdapat pula dua belas khalifah Abbasiyah, yaitu Al-Qaim, Al-Muqtadi,
Al-Mustazir, Al-Mustarsyid, Ar-Rasyid, Al-Muqtafi, Al-Mustanjid, Al-Mustadi,
An-Nasir, Az-Zahir, Al-Mustansir, dan Al-Musta’sim (Hakiki, 2012).
Periode kelima dan
terakhir, yaitu sejarah peradaban islam mendekati masa kemunduran dimulai pada
tahun 590H - 656H atau 1194M - 1258M
(Aminullah, 2016). Tahun 656 H inilah
dinasti Abbasiyah runtuh ketika Mongol menyerang Baghdad di bawah pimpinan
Hulagu Khan yang menyebabkan kehancuran besar dan mengakhiri kekuasaan
Abbasiyah di Baghdad (Aminullah, 2016).
Kemunduran dinasti
Abbasiyah terdapat beberapa faktor di belakangnya, yang pertama yaitu adanya
sistem perbudakan yang mempertinggi pengaruh bangsa Persia dan Turki. Mereka
merasa negara adalah milik mereka sehingga terjadinya persaingan antar bangsa.
Kedua, yaitu menyempitnya daerah kekuasaan Abbasiyah dan para pejabat yang
melakukan korupsi sehingga menyebabkan terjadinya penurunan ekonomi. Ketiga,
yaitu konflik agama yang terjadi karena perbedaan agama dan sesama agama yang
terjadi di dalam agama islam. Terakhir, yaitu terjadinya perang salib dengan
tujuan memperebutkan kota Yerusalem
(Hakiki, 2012).
Lain sisi, terdapat
banyak pencapaian yang telah bani Abbasiyah lakukan demi kemajuan agama islam.
Di antaranya, yaitu perkembangan ilmu pengetahuan seperti ilmu kedokteran,
matematika, astronomi, kimia, farmasi, geografi, dan filsafat, perkembangan
ilmu agama seperti ilmu hadist, tasawuf, dan tafsir, dan mendirikan lembaga
pendidikan seperti madrasah dan perpustakaan
(Wangi, 2023).
Perkembangan ilmu
pengetahuan yang dicapai diawali dengan penerjemahan beberapa naskah asing
berbahasa yunani ke dalam bahasa arab (Wangi, 2023). Dinasti Abbasiyah
memperkuat institusi agama, mendirikan lembaga pendidikan seperti madrasah, dan
mendukung ulama dalam mengembangkan fiqih (Surono, et.al, 2024). Dinasti yang
berkuasa selama lebih dari lima abad dan merupakan masa keemasan peradaban
islam. Pencapaian yang digapai dinasti ini berupa ilmu pengetahuan, tempat
pendidikan, agama, dan lain sebagainya. Namun, permasalahan yang terjadi baik
masalah internal maupun eksternal akhirnya menyebabkan kemunduran kekuasaan
dinasti ini.
*)Kolom opini.co menerima tulisan opini atau karya sastra untuk umum. Panjang naskah opini maksimal 750 kata.
*)Sertakan riwayat hidup singkat, nama akun medsos, beserta foto cakep, dan nomor telepon yang bisa dihubungi.
*)Naskah dikirim ke alamat e-mail soearamedianasional@gmail.com.
*)Tulisan opini sepenuhnya tanggung jawab penulis, tidak menjadi tanggung jawab redaksi opini.co.
*)Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang diterima apabila tidak sesuai dengan filosofi opini.co.