 |
| Foto Bersama Kodim 0833 Kota Malang. (Dok. Istimewa) |
Dalam forum santai tersebut, dibahas beberapa poin penting yang menjadi landasan kerja sama ke depan:
1. Antisipasi Pengaruh Eksternal yang Berkepentingan
Kodim Malang menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi penunggangan gerakan mahasiswa oleh pihak-pihak eksternal yang memiliki agenda tersembunyi. Hal ini dinilai penting untuk menjaga idealisme serta orientasi kerakyatan dalam setiap gerakan.
2. Dukungan Personel Kodim untuk Program Mahasiswa
Dalam rangka mendukung program-program kerakyatan yang digagas oleh mahasiswa, Kodim menyatakan kesiapan untuk mengerahkan personel dari berbagai korps—mulai dari kesehatan, teknik, hingga pendidikan—sebagai bentuk kolaborasi strategis.
3. Terbuka terhadap Audiensi Lanjutan
Kodim 0833 menyambut baik apabila masing-masing organ kemahasiswaan ingin mengajukan audiensi lanjutan untuk mendiskusikan rancangan program secara lebih spesifik dan mendalam.
4. Siap Menjadi Penghubung dengan Dinas Terkait
Sebagai bentuk komitmen, Kodim juga siap menjadi fasilitator dalam menghubungkan mahasiswa dengan berbagai dinas atau instansi teknis terkait guna memperlancar pelaksanaan program yang berpihak pada masyarakat.
GMNI dalam kesempatan ini mengapresiasi langkah Kodim yang membuka ruang komunikasi dan kerja sama. “Kami siap menindaklanjuti forum ini dengan audiensi lebih lanjut agar kerja sama yang dibangun bukan hanya seremonial, tetapi benar-benar menyentuh kebutuhan rakyat,” ungkap perwakilan GMNI Kab. Malang Muhammad Ulil Albab.
GMNI menegaskan bahwa sebagai bagian dari kekuatan moral bangsa, mahasiswa memiliki tanggung jawab untuk terus merawat demokrasi dan memperkuat keberpihakan kepada rakyat. Dialog seperti ini dinilai sebagai langkah konkret menuju kolaborasi yang produktif antara institusi negara dan generasi muda.
Pewarta : Tim Media GMNI Kab. Malang
